Senin, 05 Maret 2012

Kesal Dahulu, Gila Kemudian

YAMAHMUD, piano kelas Tripamansa.

Habis upacara tadi saya langsung lemas. Berdiri di lapangan dengan keadaan sedang pilek. Aduh, sampai kelas memang enaknya tidur. Tapi... OH NO! Tidak mungkin! Bukannya kenikmatan yang datang, malahan sengsara plus duka nestapa yang tiba. JREENG! Guru bahasa Indonesia masuk ke dalam kelas.


"Ya, ibu akan sebutkan nilai hasil tryout bahasa Indonesia kalian."

Teman-teman menunggu dengan jantung yang bergedup kencang, tapi saya tidak. Mau tahu mengapa? Ah, nanti tahu sendiri.

"Ade Irma, benar 23. Nilainya dibagi 38, dikali 100. Jadi 63."

Lagi dan lagi...

Nah, tiba di giliran saya.

"Ridha, benarnya cuma 18."

Kuping ini sudah kebal dengan sentakan nilai segitu. Tak ada guna jika saya memprotes, karena semakin saya ingin memprotes, semakin tak digubris.

Saya langsung duduk santai saja, kemudian meminta pinjam correction fluid pada teman saya, yang kemudian saya pakai untuk mencorat-coret meja saya.

Berakhir. Jam bahasa Indonesia sudah habis. Sekarang Matematika. Saya berhasil menyelesaikan hiasan meja dengan correction fluid. Inilah piano bohongan merek YAMAHMUD, yang menjadi karya yang terselip dalam kekesalan saya.

Sempat dibilang "jangan gila dulu" saat saya keliling kelas layaknya penyedia jasa organ tunggal. Hal itu terlampiaskan pada jam pelajaran Fisika. Kebetulan, gurunya pun tidak datang. Jadi... LANJUUUUT!

STRES + GALAU dalam kelas. YEAH!

PS: Don't try this at your school. If you tried it, it may be will got your teacher mad!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan komentarmu di sini apabila ada yang ingin dibahas atau ditanyakan. Bila kamu tidak punya akun Blogger, kamu bisa berkomentar dengan cara memilih pilihan "Name/URL" pada drop-down. Masukkan nama kamu. Tambahkan juga situs webmu bila ada. Bila tidak ada kosongkan saja. Klik [Lanjutkan]. Silakan berkomentar menggunakan namamu... :D