Para pemeran Drama Maulid |
Sebenarnya, tawaran ini udah saya terima sejak hari Rabu (15 Februari) kemarin. Tapi karena masih "pikir-pikir" dulu, ya jadinya baru saya terima kemarin. Karena ndak bisa akting, jadinya pekerjaan yang saya terima adalah Aransemen dan Penata Musik. Ampun, deh, baru kali ini bertugas untuk scoring musik drama.
Hari Jum'at kemarin (17 Februari), bu Rahmati mendatangi kelas saya untuk menanyakan bagaimana musik untuk dramanya. Tentu saja saya kaget, karena musiknya belum saya buat sedikit pun. Setelah minta izin dengan bu Kartinawati, guru Sejarah saya, saya langsung berangkat ke laboratorium komputer untuk membuat musik—walau jadinya cuma sedikit.
Dramanya berkisah tentang kaum kafir Quraisy yang hendak membunuh Nabi saat Nabi ingin berhijrah.
Kemarin (18 Februari), dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., drama itu dipentaskan dan berhasil membuat para undangan terpingkal-pingkal dikarenakan oleh aksi dari Agus dan kawan-kawan di atas pentas.
Capek, memang. Tapi puas bisa menghibur orang banyak. Apalagi tawa-tawa semarak terdengar di adegan klimaks saat kaum kafir Quraisy mendapati Ali menggantikan posisi Nabi di kasur. Musik sesuai irama pun menambah kepaduan antara akting dan sinkronnya jalan cerita.
Applause penonton yang masih tercipta walaupun setelah beberapa saat para pemain sudah turun dari pentas, menandakan drama ini sangat menarik. Bahkan, setelah acara Maulid selesai, ada yang berkomentar, "Pendek banget ceritanya..." Saya hanya bisa menjawab, "Pendek banget waktunya... Tiga hari. Kepepet, 'kan?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan komentarmu di sini apabila ada yang ingin dibahas atau ditanyakan. Bila kamu tidak punya akun Blogger, kamu bisa berkomentar dengan cara memilih pilihan "Name/URL" pada drop-down. Masukkan nama kamu. Tambahkan juga situs webmu bila ada. Bila tidak ada kosongkan saja. Klik [Lanjutkan]. Silakan berkomentar menggunakan namamu... :D