Artis baru kok songong belagu...
Abis syuting cerewet melulu...
Awas liat aje, elo gue bikin capek...
Gue jamin besok baca script elo mabok...
Segelintir orang pasti tau dengan lagu yang satu ini. Yap, ini lagu dari Digital Clip TransTV yang berjudul "Songong Belagu - Amandele". Kalau dengarin lagu ini, yang ada dalam pikiran kalian pasti hanya dua hal yang utama: lagunya Adele "Someone Like You" dan plesetan. Bagi segelintir orang, ini adalah hal yang dapat membuat tertawa. Tapi, bagi segelintir orang yang lain, yah, ini adalah hal yang tidak terpuji, mungkin (Haaaaahh???)
Pada dasarnya, hak cipta adalah sebuah hak yang memang melindungi karya seseorang... Tapi, pengecualian bagi lagu-lagu yang gratis yang ada di internet (dehh, ngomong apa, sih...)
Dilansir dari Wikipedia Indonesia, dan entah siapa yang menulis, plesetan (atau dikenal dengan parodi, hahaha) adalah hasil karya yang digunakan untuk memberikan komentar (bahkan bisa berupa kritikan, baik halus maupun pedas) kepada sebuah karya seni dengan membuat sebuah karya yang lumayan mirip tapi ditambahkan dengan sedikit bumbu kelucuan gitu. Biasanya plesetan ini ditujukan kepada karya seni musik, film, dan literatur. Nah, yang jadi contoh tadi adalah plesetan kepada musik Adele - Someone Like You...
Di satu sisi, selain memberikan komentar (atau kritikan), terdapat manfaat positif nih... Pembuatan sebuah karya seni itu kan banyak "memakan"... mulaj dari memakan waktu, memakan energi, memakan pikiran. Jadi, saat membuat parodi juga dapat mengasah kreativitas tim pembuatnya, yang memang saling butuh antara kameraman, arranger musik, artisnya, dan editornya. Bukankah semakin terasah kreativitasnya, semakin baik hasilnya? Yahh, anggaplah itu sebagai latihan-latihan sebelum bikin video yang beneran karya dan ide orisinil. Pemikiran dipersiapkan untuk menentukan siapa artis yang mirip, bagaimana make-up dan pakaiannya, bagaimana musiknya, kemiripan iramanya, gaya tariannya, dan sebagainya. Lihat saja video di Digital Clip TransTV. Kreatif? Mirip? Itu adalah hasil analisa dari tim pembuat video itu, yang kemudian dalam videonya pun disisipi "kenusantaraan" seperti bahasa Jawa, juga kelucuan yang tak disangka, seperti makan ubi Cilembu sampai kentut... (+_+)
Di balik semua itu, di sisi lain, bila tadi di sisi kanan, maka sekarang di sisi kiri (alaahhh leubay)... Pokoknya, sebaliknya dari yang tadi, ada yang menganggap plesetan ini adalah hal yang mengganggu (what's?) Mengganggu? Yap, karya orang lain tiba-tiba dibuat kembali untuk dikritik... Yahh mungkin aja yang ngomong gitu adalah orang-orang yang anti kritik dan anti komentar gitu... kalee...
Ada plesetan yang hanya mengambil beberapa unsur dari sebuah karya seni dan diubah menjadi karya baru. Hal ini populer dilakukan oleh Project Pop, misalnya pada lagunya "Bukan Superstar" yang sedikit iramanya diambil dari lagu "Sebelum Cahaya"-nya Letto dan "Biarlah"-nya Nidji. Akhirnya, jadilah lagu yang sekarang ini sudah top.
Tapi, ada juga, sih, plesetan yang benar-benar mengkritik habis-habisan. Tipe videonya pun bervariasi, mulai dari lipsync low quality yang videonya cuma 1 FPS, gaya-gayaan gak jelas, hingga benar-benar bikin video ala profesional untuk mengkritik sekritik-kritiknya. Terkadang malah ada plesetan yang menjatuhkan.
Terlepas dari semua itu, intinya plesetan itu adalah sesuatu yang bisa menghibur, yang mungkin ingin dinikmati setelah menikmati karya seni aslinya. Plesetan juga dapat menjadi ajang pengungkapan tren jargon dan fashion serta kekhasan dari seorang artis.
Intinya, tetap kreatif dan bila ingin membuat plesetan, buatlah plesetan yang berfungsi sebagai hiburan, bukan kritikan pedas yang berlebih, nanti harus sediain air satu galon untuk hilangin pedasnya... ;D